ads

banner image

jaringan komputer

1. perangkat –perangkat jaringan
Terdapat sejumlah perangkat yang melewatkan aliran informasi data dalam sebuah LAN. Penggabungan perangkat tersebut akan menciptakan infrastruktur LAN. Perangkat-perangkat tersebut adalah :
  • Repeater
  • Bridge
  • Hub
  • Switche
  • Router
Repeater/Penguat
Repeater, bekerja pada layer fisik jaringan, menguatkan sinyal dan mengirimkan dari satu repeater ke repeater lain. Repeater tidak merubah informasi yang ditransmisikan dan repeater tidak dapat memfilter informasi. Repeater hanya berfungsi membantu menguatkan sinyal yang melemah akibat jarak, sehingga sinyal dapat ditransmisikan ke jarak yang lebih jauh.
Hub
hub.gifHub menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN. Hub adalah repeater dengan jumlah port banyak (multiport repeater). Hub tidak mampu menentukan tujuan; Hub hanya mentrasmisikan sinyal ke setiap line yang terkoneksi dengannya, menggunakan mode half-duplex.
Bridge
bridge.gifBridge adalah “intelligent repeater”. Bridge menguatkan sinyal yang ditransmisikannya, tetapi tidak seperti repeater, Brigde mampu menentukan tujuan.
Switch
ethernetswitch.gifSwitch menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN, sama seperti hub. Perbedaannya adalah switch dapat beroperasi dengan mode full-duplex dan mampu mengalihkan jalur dan memfilter informasi ke dan dari tujuan yang spesifik.
Router
router.gifRouter adalah peningkatan kemampuan dari bridge. Router mampu menunjukkan rute/jalur (route) dan memfilter informasi pada jaringan yang berbeda. Beberapa router mampu secara otomatis mendeteksi masalah dan mengalihkan jalur informasi dari area yang bermasalah.
2. cara membuat cable straight-through, cross-over dan Roll-over
1.
Potong kabel UTP CAT5sepanjang yang diinginkan

2. Strip (kupas) sekitar 1 inchi dari isolasi kabel, sehingga delapan kawat di dalamnya menjadi terlihat. Dalam ‘pengupasan’ isolasi ada baiknya menggunakan alat khusus yang disebut wirestripper.

3. Pisahkan delapan kabel tersebut sesuai pasangannya masing-masing, urutkan seperti berikut, biru/biru-putih, orange/orange-putih, hijau/hijau-putih, coklat/coklat-putih.

4. Setelah diurutkan, luruskan kabel tersebut, dan ‘kupas’ isolasi kabel tersebut beberapa millimeter saja, sehingga hanya tersisa bagian kawatnya.

5. Gunakan alat crimping tools, yang berfungsi untuk menyambung kabel/kawat utp dengan connector, dimana pemasangan kawat pada connector ini mempengaruhi jenis kabel

Connector yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45.
Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu straight cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda, straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke hub/router, sedangkan crossover cable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.
STRAIGHT CABLE
Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna, dalam artian ujung nomor satu merupakan ujung nomor dua di ujung lain. Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan untuk straight cable ini, yaitu :
Koneksi minimum berdasarkan standar EIA/TIA-568B RJ-45 Wiring Scheme :

CROSSOVER CABLE
Roll-Over cable
Rollover cable (atau dikenal juga sebagai Cisco console cable) ialah tipenull-modem cable yang umumnya dipakai untuk menghubungkan terminal computer ke router console port. Kabel ini umumnya rata, sehingga dapat dibedakan dengan kebel jaringan jenis lain.

3. perbedaan antara Router, switch dan Hub
1. ROUTER
Router bekerja dengan cara yang mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya, router menyaring (filter) lalu lintas data. Penyaringan dilakukan bukan dengan melihat alamat paket data, tetapi dengan menggunakan protokol tertentu. Router muncul untuk menangani perlunya membagi jaringan secara logikal bukan fisikal. Sebuah IP router bisa membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP address tertentu yang bisa mengalir dari satu segmen ke segmen lain. Anda mungkin bingung dengan definisi di atas, tetapi untuk mudah diingat, Anda menggunakan router ketika akan menghubungkan jaringan komputer ke jaringan lain. Jaringan ini bisa berupa jaringan pribadi (LAN/WAN) atau jaringan publik (Internet).
2. BRIDGE DAN SWITCH
Bridge adalah perangkat yang berfungsi menghubungkan beberapa jaringan terpisah. Bridge bisa menghubungkan tipe jaringan berbeda (seperti Ethernet dan Fast Ethernet) atau tipe jaringan yang sama. Bridge memetakan alamat Ethernet dari setiap node yang ada pada masing-masing segmen jaringan dan memperbolehkan hanya lalu lintas data yang diperlukan melintasi bridge. Ketika menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya sama, paket akan ditolak; jika segmennya berbeda, paket diteruskan ke segmen tujuannya. Bridge juga bisa mencegah pesan rusak untuk tak menyebar keluar dari satu segmen. Switch yang dimaksud di sini adalah LAN switch. Switch adalah perluasan dari konsep bridge. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu cut-through dan store-and-forward. Switch cut-through memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuannya sebelum meneruskan ke segmen tujuan. Switch store-and-forward, kebalikannya, menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan. Waktu yang diperlukan untuk memeriksa satu paket memakan waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tak mengganggu jaringan. Dengan teknologi terbaru, kecepatan switch store-and-forward ditingkatkan sehingga mendekati kecepatan switch cut-through. Di pasaran Anda juga bisa memilih switch hibrid yang menggabungkan arsitektur cut-through dan store-and-forward.
Dengan switch, Anda mendapatkan keuntungan karena setiap segmen jaringan memiliki bandwidth 10Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada “shared network.” Dengan demikian kecepatan transfer data lebih tinggi. Jaringan yang dibentuk dari sejumlah switch yang saling terhubung disebut “collapsed backbone.” Saat ini banyak orang memilih menggunakan jaringan Ethernet 10Mbps pada segmen-segmennya dan Fast Ethernet 100Mbps pada koneksi ke server. Untuk keperluan ini digunakan switch 10/100 yang biasanya memiliki beberapa (4-24) port 10Mbps untuk koneksi ke komputer klien dan 1 port 100Mbps ke komputer server.
3. HUB
Secara sederhana, hub adalah perangkat penghubung. Pada jaringan bertopologi star, hub adalah perangkat dengan banyak port yang memungkinkan beberapa titik (dalam hal ini komputer yang sudah memasang NIC) bergabung menjadi satu jaringan. Pada jaringan sederhana, salah satu port pada hub terhubung ke komputer server. Bisa juga hub tak langsung terhubung ke server tetapi juga ke hub lain, ini terutama terjadi pada jaringan yang cukup besar. Hub memiliki 4 – 24 port plus 1 port untuk ke server atau hub lain. Sebagian hub — terutama dari generasi yang lebih baru — bisa ditumpuk (stackable) untuk mendukung jumlah port yang lebih banyak. Jumlah tumpukan maksimal bergantung dari merek hub, rata-rata mencapai 5 – 8. Hub yang bisa ditumpuk biasanya pada bagian belakangnya terdapat 2 port untuk menghubungkan antar hub. Dari sisi pengelolaan ada dua jenis hub, yaitu manageable hub dan unmanageable hub. Manageable hub adalah hub yang bisa dikelola melalui software — sedangkan unmanageable hub tak bisa. Satu hal yang perlu diingat, hub hanya memungkinkan pengguna untuk berbagi (share) jalur yang sama. Kumpulan hub yang membentuk jaringan hub disebut sebagai “shared Ethernet.” Pada jaringan terbagi seperti itu, setiap anggota hanya akan mendapatkan persentase tertentu dari bandwidth jaringan yang ada. Misalkan jaringan yang digunakan adalah Ethernet 10Mbps dan pada jaringan tersebut tersambung 10 komputer, maka secara kasar jika semua komputer secara bersama mengirimkan data, bandwidth rata-rata yang bisa digunakan oleh masing-masing anggota jaringan tersebut hanyalah 1Mbps.
Pada jaringan bertopologi bus, ada juga perangkat sejenis hub — namanya repeater. Sesuai namanya, repeater bekerja memperkuat sinyal agar data bisa mencapai jarak yang lebih jauh.
4. lima seri Router Cisco beserta review kegunaan/features nya
pake bhs inggris aj yahh…ngambil dari : http://www.cisco.com/en/US/products/hw/routers
The Cisco 12000 Series represents the industry’s most intelligent portfolio of routing solutions that scale from 2.5Gbps/slot to 40G/slot capacity service-enabling carrier IP/MPLS core and edge networks worldwide. This proven portfolio leverages state of the art silicon and software technologies, delivering uncompromising routing performance, unparalleled QoS capabilities, comprehensive high availability support, ATM/Frame transport and an integrated core and edge feature set. The Cisco 12006 Router is a 6-slot, 1/4 rack 2.5 Gigabit system delivering services for IP/MPLS networks while helping service providers reduce facilities costs.
The Cisco 12006 Router is ideal for service delivery using the Cisco 12000 Series IP Services Engine (ISE) line cards.
The Cisco 10720 Router is the only metro edge access routers designed to optimize optical transport with IEEE 802.17-compliant Resilient Packet Ring (RPR) technology, to integrate full IP routing and services and to deliver intelligent Ethernet subscriber interfaces for simple, scalable, and reliable networks
  • Enables providers to extend their existing Carrier IP/MPLS infrastructure into the metro to deliver rich Ethernet and IP services.
  • Delivers highly programmable, high-end routing features in a compact, 2 rack unit form factor.
  • The only proven Metro access solution to integrate Resilient Packet Ring (RPR) technology — which doubles network bandwidth over traditional SONET technologies — while maintaining sub-50ms network restoration.

Next-Generation Broadband Aggregation Services

Ideal for carriers deploying IP/MPLS services to broadband and private-line customers, the Cisco 10000 Series improves operational efficiency, new service deployment, and revenue potential. The Cisco 10000 Series is the industry-leading edge router for service providers who require subscriber awareness for triple-play, broadband, and wholesale access while migrating from ATM to Gigabit Ethernet. Reduce your total cost of ownership for broadband service network infrastructures by taking advantage of this system, combining scalability, high-density interfaces, and a service-enabling feature set.

IP/MPLS Applications

  • Broadband aggregation for Ethernet and ATM and retail, wholesale, and business services: Support up to 61,500 sessions for L2TP access concentrator (LAC), L2TP network server (LNS), and PPP termination aggregation (PTA) environments
  • Low-speed private-line aggregation: Turn on features optimized for DS-0 to DS-3 ATM, Frame Relay, and leased line services with MPLS

Feature Highlights

  • Cisco’s patented Parallel Express Forwarding (PXF) adaptive network processing technology
  • Proven route processor redundancy capabilities and rapid session setup rates, delivering 99.999 percent system availability
  • Patent-pending auto-VC creation and provisioning technologies, coupled with comprehensive VC density, to simplify operations and speed broadband deployment and revenue generation
  • Per-subscriber hierarchical QoS for granular bandwidth management with improved user experiences for data, voice, or video
  • Subscriber-aware service control capabilities enabling network operators to identify and classify subscriber sessions, set guarantees for QoS levels, and charge for innovative content services
The rapid expansion of the Internet has fundamentally changed the way organizations conduct business. With this growth, enterprise customers are seeking higher bandwidth aggregation of WAN links to the Internet. Likewise the service provider community is faced with meeting the continued demand from consumers for Internet access. These factors are driving service provider and enterprise customers to solutions that optimize network density, bandwidth aggregation, availability, serviceability, and operational costs.
The high-performance Cisco 7500 Series Router remains the market leader due to its breadth of advanced support for LAN/WAN services, redundancy, reliability, and performance.
To learn more about the Cisco 7500 Series Router, please visit the Relevant Interfaces and Modules page.
A distributed architecture using Versatile Interface Processors (VIPs) is the key to the Cisco 7500′s scalability. Each VIP has its own processor, which is capable of switching IP data packets and providing network services. This scenario allows the overall system performance of Cisco 7500 routers to scale up when they need to handle more high-speed network connections and more data packets. The RSP is still the master of the system. It runs routing protocols with other routers in the network to gather switching intelligence, which is then downloaded to the VIPs so that each can switch IP packets on its own.
In addition to performing packet switching, the VIPs can also provide a set of distributed IP network services, including access control, QoS, and traffic accounting (NetFlow). With the VIPs off-loading these IP switching and service functions from the RSP, the RSP can devote all its CPU cycles to handle other essential tasks. VIP distributed switching is the way to scale up system performance, and should be enabled where possible, to significantly reduce CPU utilization on the RSP.
Since its launch, the Cisco 7500 Series router has seen huge improvements in performance and its ability to scale. Alongside a widened number of interfaces (port adapters) for both LAN and WAN connectivity, the latest high end RSP8 CPU, and VIP4 module mean that the platform continues to deliver market leading performance.
5. topologi jaringan dimana terdapat minimal 5 router Cisco 5 switch. Tiga buah server (DNS, DHCP, Web Server) dengan menggunakan Packet Tracer v5.0


v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
<!– /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:”"; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} –>

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:”";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}

30th

lab 3 jaringan komputer

Posted by DANDY FARHAN N - 040503023Y under jaringan komputer
1. ipv4 dan ipv5
Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.
Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
* Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada. Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah internetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error.
* Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada.
Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2^128=3,4 x 10^38 host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IP versi 6 adalah 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A.
Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), alamat IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2^128=3,4 x 10^38 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing.
Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server sebagai pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address configuration.
Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix.

2. NAT dan PAT
Network Address Translation atau yang lebih biasa disebut dengan NAT adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.

Jenis-jenis NAT


[sunting] Full cone NAT



[sunting] Restricted cone NAT



[sunting] Port restricted cone NAT



[sunting] Symmetric NAT


Port Address Translation :
Metode pernerjemahan yang memungkinkan pengguna untuk menghemat alamat dalam tumpukan alamat global dengan mengizinkan port sumber dalam koneksi TCP atau percakapan UDP untuk diterjemahkan

Port Address Translation (PAT) ialah suatu feature dari divais suatu jaringan yang men-translates (menerjemahkan) komunikasi TCP atau UDP yang terjadi antara hosts pada private network dan hosts pada public network. PAT membolehkan single public IP address untuk digunakan oleh banyak host pada private network, dimana biasanya digunakan pada Local Area Network atau LAN.
PAT device memodifikasi paket IP secara langsung selagi paket tersebut melewatinya. Modifikasi ini menyebabkan seluruh paket yang dikirim ke public network dari multiple hosts pada private network terlihat seperti hanya berasal dari single host saja (the PAT device) pada public network.
3. private dan public IP
Dalam jaringan komputer dikenal dua tipe alamat IP yaitu public dan private. Alamat umum diberikan oleh Internet Service Provider (ISP) untuk berhubungan ke Internet. Bagi host di dalam organisasi yang tidak memerlukan akses langsung ke Internet alamat IP yang tidak menduplikasi alamat umum yang sudah diberikan masih tetap dibutuhkan. Untuk memecahkan persoalan alamat ini, para disainer Internet mencadangkan suatu bagian dari ruang alamat IP dan menamai ruang ini sebagai ruang alamat pribadi. Suatu alamat IP pada ruang alamat pribadi tidak pernah diberikan sebagai alamat umum. Alamat IP di dalam ruang alamat pribadi dikenal sebagai alamat pribadi atau Private. Dengan memakai alamat IP pribadi, pemakai dapat memberikan proteksi dari para hacker jaringan.
private IP
From 10.0.0.0 to 10.255.255.255
From 172.16.0.0 to 172.31.255.255
From 192.168.0.0 to 192.168.255.255

4. CIDR
Classless Inter-Domain Routing (disingkat menjadi CIDR) adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting.
CIDR merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C. Masalah yang terjadi pada sistem yang lama adalah bahwa sistem tersebut meninggalkan banyak sekali alamat IP yang tidak digunakan. Sebagai contoh, alamat IP kelas A secara teoritis mendukung hingga 16 juta host komputer yang dapat terhubung, sebuah jumlah yang sangat besar. Dalam kenyataannya, para pengguna alamat IP kelas A ini jarang yang memiliki jumlah host sebanyak itu, sehingga menyisakan banyak sekali ruangan kosong di dalam ruang alamat IP yang telah disediakan.
CIDR dikembangkan sebagai sebuah cara untuk menggunakan alamat-alamat IP yang tidak terpakai tersebut untuk digunakan di mana saja. Dengan cara yang sama, kelas C yang secara teoritis hanya mendukung 254 alamat tiap jaringan, dapat menggunakan hingga 32766 alamat IP, yang seharusnya hanya tersedia untuk alamat IP kelas B.
5. Classfull dan Classless IP address
CLASSFUL ROUTING PROTOCOL.
Classful routing protocols, ialah suatu protocol dimana protokol ini tidak ‘membawa’ routing mask information ketika update routing atau routing advertisements. Ia hanya membawa informasi ip-address saja, dan menggunakan informasi default mask sebagai mask-nya.
kelemahan dari classful routing protocols ialah tak dapat men-suport VLSM (Variable Length Subnet Mask) dan Supernetting
Contoh dari classful routing protocols ialah:
1. RIP V1
2. IGRP
CLASSLESS ROUTING PROTOCOL
Classless routing protocols ‘memanjangkan’ standard skema IP Adress Class A, B, atau C dengan menggunakan subnet mask atau mask length sebagai indikasi bahwa router harus menejemahkan IP network ID. Classless routing protocols memasukan subnet mask bersama dengan IP address ketika mencari informasi routing.
Contoh dari Classless routing protocols ialah RIP v2 and OSPF, Border Gateway Protocol version 4 (BGP4) dan Intermediate System to Intermediate System (IS-IS).

6. Cara setting IP static di Windows, Unix and Linux based computer

setting ip static di ubuntu secara manual

Di ubuntu (dan distro turunan debian lainnya), untuk mengedit secara manual konfigurasi network agar menjadi ip static, edit file /etc/network/interfaces, dan ubah bagian eth0 misalnya menjadi:
# The primary network interface
iface eth0 inet static
address 192.168.0.2
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.0.1
# agar eth0 diaktifkan scr otomatis pada saat boot:
auto eth0
Kemudian restart eth0:
sudo ifdown eth0
sudo ifup eth0

cara mengkonfigurasikan IP Statis di KLIXs yah ? Grin
Begini caranya :
- Klik Kmenu, System, Configuration, Configure your computer (KLIXs Control Panel)
- Masukkan password root saat ditanyakan
- Setelah didalam control panel, coba cari tab ‘Network & Internet’
- Didalam tab ‘Network & Internet’ tsb, cari opsi “Set up a new network interface’, klik saja opsi tsb.
- Kemudian akan terdapat list pilihan Network Interface, pilih ETHERNET, lalu Next
- Akan keluar nama network interfacenya, dalam hal ini adalah DLINK DFE 530 Tx+ tsb.
(Mungkin akan keluar nama yg lain, saya sedang tidak berada di rumah jadi saya tidak bisa memberikan list yg akurat Grin, tapi intinya adalah bahwa network card DLINK tsb akan dikenali secara otomatis oleh system)
- Sesudah itu tekan aja next, dan anda bisa memilih akan mengkonfigurasikannya menggunakan IP otomatis (DHCP) atau menggunakan IP Static
- Bila menggunakan IP otomastis (DHCP) terus saja tekan Next sampai finish, dan network interface anda sudah siap digunakan.
- Bila menggunakan IP Static, anda harus mengisikan IP address, subnet mask, Gateway, dan DNS dari Internet Service provider anda.
- Sesudah setup network interface tsb selesai, bila komputer anda terhubung ke network, anda bisa mencobanya dengan mem-browse Network Neighborhood anda dengan cara sbb : Buka My Computer, Remote Places, Samba Services. Maka semua komputer dengan OS Windows yg ada di jaringan akan terlihat.
Cara diatas juga bisa diterapkan untuk konfigurasi IP statis dengan WLAN, hanya saja saat di pilihan Network Interface, jangan dipilih ETHERNET, melainkan pilih WLAN Interface-nya.
untuk windows…
kykny bisa smua deh, hehe…
7. command2
ping
Ping adalah program tersederhana dari aplikasi TCP/IP. Ping mengirimkan IP datagram ke suatu host dan mengukur waktu round trip dan menerima respon. Ping merupakan singkatan dari Packet InterNet Groper.
Ping menggunakan pesan ICMP echo dan echo reply.
Ping dapat juga digunakan untuk memastikan installasi IP address di suatu host. Langkah-langkah yang dapat dilakukan yaitu :
Ping loopback : test terhadap software TCP/IP
Ping IP alamatku : test perangkat jaringan di host tersebut
Ping alamat IP suatu host lain : test apakah jalur sudah benar
Ping nama dari suatu host : test apakah sistem DNS sudah berjalan.
TRACEROUTE

Aplikasi traceroute melacak jalur mana saja yang dilalui untuk menuju ke suatu host tujuan. Cara kerja traceroute dengan mengirimkan pesan dengan TTL = 1. Dimana apabila sudah mencapai suatu target jumlah TTL akan menjadi 0, dan ini akan memberikan pesan ke pengirim dengan pesan time exceeded, sehingga host akan mengirimkan lagi pesan ICMP dengan nilai TTL diperbesar. Proses ini dilakukan terus hingga mencapai host yang dituju.
ARP
Protokol ARP digunakan untuk merubah protokol pengalamatan pada layer yang lebih atas (IP Address) menjadi alamat fisik jaringan.Spesifikasi ARP dapat dilihat di RFC 826.
Cara kerja protokol ARP :
Host Y melakukan broadcast dengan mengirimkan pesan ARP Request, apabila host yang dituju berada dalam satu jaringan maka host tersebut akan mengirimkan pesat ARP Reply yang berisikan informasi MAC. Bila host yang dituju berada dalam jaringan yang berbeda maka yang akan mengirimkan ARP Reply adalah Router yang memisahkan jaringan tersebut.
8. Diberikan sebuah block IP 202.200.XX.0 /24
note: XX= dua digit akhir NPM anda……
Buat subnet dari alamat tersebut jika
  1. Dibutuhkan 7 network
  2. bagian Keuangan: 62 host
Manajemen : 30 host
Karyawan 126 host
Antar_Router , 2 host, 2 host
16th
NOV

lab 2 jaringan komputer

Posted by DANDY FARHAN N - 040503023Y under jaringan komputer, Promosi Warnet!!
1. Fungsi Wireshark
Wireshark merupakan software untuk melakukan analisa lalu-lintas jaringan
komputer, yang memiliki fungsi-fungsi yang amat berguna bagi
profesional jaringan, administrator jaringan, peneliti, hingga
pengembang piranti lunak jaringan. Wireshark dapat membaca data
secara langsung dari Ethernet, Token-Ring, FDDI, serial (PPP and SLIP),
802.11 wireless LAN , dan koneksi ATM.Program ini juga sering digunakan oleh chatters untuk mengetahui ip victimnya maupun para chatter lainnya lewat typingan room.
sekalian taro link ahh wat download softwarenya ^___^

Wireshark


Wireshark | 17.8 MB
2. Capture WIreshark
a. Pastikan kita terhubung dengan jaringan network di lingkungan kita, seperti LAN atau WLAN dsb
b. kita jalankan program WireShark
c. Setelah kita masuk di Wireshark kita pilih button
d. Kemudian akan muncul window dimana kita bias memilih interface yang akan kita analisa
e. Klik tombol start
f. Kemudian wireshark akan mulai bekerja
g. Kita buka browser ex. Mozzila, dan kita coba membuka website seperti www.google.com
h. Maka wireshark akan menampilkan data-data yang keluar-masuk pada interface sehingga kita dapat menganalisa data-data tesebut
3. TCP/UDP header
* TCP header
http://www.fatpipe.org/~mjb/Drawings/TCP-Header.png
* UDP header
http://www.fatpipe.org/~mjb/Drawings/UDP-Header.png



4. flow control dan congestion control
* Flow control adalah suatu teknik untuk menjamin bahwa sebuah stasiun pengirim tidak membanjiri stasiun penerima dengan data. Stasiun penerima secara khas akan menyediakan suatu buffer data dengan panjang tertentu. Ketika data diterima, dia harus mengerjakan beberapa poses sebelum dia dapat membersihkan buffer dan mempersiapkan penerimaan data berikutnya.
Bentuk sederhana dari kontrol aliran dikenal sebagai stop and wait, dia bekerja sebagai berikut. Penerima mengindikasikan bahwa dia siap untuk menerima data dengan mengirim sebual poll atau menjawab dengan select. Pengirim kemudian mengirimkan data.
Flow control ini diatur/dikelola oleh Data Link Control (DLC) atau biasa disebut sebagai Line Protocol sehingga pengiriman maupun penerimaan ribuan message dapat terjadi dalam kurun waktu sesingkat mungkin. DLC harus memindahkan data dalam lalu lintas yang efisien. Jalur komunikasi harus digunakan sedatar mungkin, sehingga tidak ada stasiun yang berada dalam kadaan idle sementara stasiun yang lain saturasi dengan lalu lintas yang berkelebihan. Jadi flow control merupakan bagian yang sangat kritis dari suatu jaringan. Berikut ini ditampilkan time diagram Flow control saat komunikasi terjadi pada kondisi tanpa error dan ada error.
* congestion control merupakan pengaturan paket-paket data yang terdistribusi dalam jaringan agar tidak terjadi kepadatan (congestion). Alasan terjadinya congestion antara lain: komputer berkecepatan tinggi mengirimkan data lebih cepat dari pada jaringannya, apabila beberapa komputer mengirimkan data ke tujuan yang sama secara simultan.


5. three way handshake
Proses pada 3 way handshake secara ringkas dapat dituliskan sbb :
a. “initial request” yaitu permintaan unutk mengirim
b. reply (jawaban) dari host yang dituju
c. acknowledge (pengenalan) merupakan jawaban kembali atas reply sebelumnya.
Penjelasan dari 3 babak diatas adalah sebagai berikut :
Step 1
TCP client memulai three-way handshake dengan mengirim segmen dengan sinyal SYN (Synchronize Sequence Number), yang mengindikasikan nilai awal dari nomor sekuensial yang ada pada header. Nilai awal ini dikenal dengan Initial Sequence Number (ISN), digunakan untuk memulai mengirim aliran data dari klien ke server untuk sesi ini.. Nilai ISN pada header dari tiap segmen akan dinaikkan satu setiap data yang dikirim dari client ke server ketika percakapan data.
Step 2
TCP server perlu untuk mengacknowledge SYN segmen yang diterima dari klien untuk membangun sesi dari klien ke server. Maka, server mengirim segmen balik ke klien dengan ACK flag. Klien akan mengenali bahwa server menerima sinyal SYN dari TCP klien.
Step 3
Akhirnya, klien TCP merespon dengan segmen yang berisi ACK yang digunakan untuk merespon TCP SYN yang dikirim oleh server. Ketika kedua sesi telah terbentuk antara klien dan server, semua tambahan segmen yang bertukar pada komunikasi ini akan memiliki ACK flag.
Acknowledgment with windowing pada TCP
Header segmen sequence number dan acknowledgement number digunakan secara bersama untuk mengkonfirmasi byte yang terkandung dalam segmen. Sequence number mengindikasikan jumlah relative dari byte yang telah ditransmisi pada sesi ini termasuk byte yang terkandung dalam segmen. TCP menggunakan acknowledgement number di segments yang dikirm balik ke sumber untuk mengindikasikan byte berikutnya pada sesi ini yang penerima akan mendapatkannya. Ini disebut expectational acknowledgement.
Namun selama sesi tersebut dilakukan, ada pembatasan pengiriman jumlah byte dengan windowing (window size). Window size sendiri adalah banyaknya data yang dapat ditransmisikan oleh pengirim sebelum menerima sinyal acknowledgement.
6. netstat command
Netstat (NETwork STATistics) adalah suatu tool berbasis command line yang digunakan untuk mengetahui konfigurasi suatu jaringan dan aktivitas yang sedang terjadi di jaringan tersebut, serta statistiknya.
Fungsi-fungsi dari netstat bermacam-macam, diantaranya :
a. Untuk menampilkan routing table
b. Untuk menampilkan statistik interface
c. Untuk menampilkan informasi tambahan interface
d. Untuk menamplikan soket network
e. Untuk menampilkan semua soket yg open
f. Untuk menampilkan semua soket yg listen
g. Untuk menampilkan kesimpulan statistik dari tiap protocol
Netstat command mendisplay informasi mengenai trafik pada jaringan interfaces, meliputi:
  • Alamat dari blok protocol kendali yang tergabung dengan soket dan status dari semua soket.
  • Banyaknya paket yang diterima, ditransmisi, dan di-drop pada suatu subsistem telekomunikasi.
  • Statistik kumulatis tiap interface.
  • Route dan status-statusnya.
Informasi dibawah ini mwrupakan tambahan untuk mengetahui syntax dan optional yang terdapat pada netstat :
J Untuk menampilkan routing table :
#netstat -rn
-> -r : Kernel routing table
-> -n : Menampilkan alamat numerik.
J Untuk menampilkan statistik interface :
#netstat -i
-> -i : Interface
J Untuk menampilkan informasi tambahan interface :
#netstat -ie
-> -i : Interface
-> -e : Extended information
command ini sama dengan perintah “ifconfig -a”

J Untuk menamplikan soket network :
#netstat -uta
-> -u : UDP
-> -t : TCP
-> -a : ALL
Kemungkinan yg muncul dari status soket adalah sebagai berikut :
ESTABLISHED : Koneksi terjalin
SYN_SENT : Soket berusaha untuk menjalin koneksi
SYN_RECV : Request koneksi sudah diterima dari network
FIN_WAIT1 : Soket close, dan koneksi shutdown
FIN_WAIT2 : Soket close, dan soket menunggu sisi remote shutdown
TIME_WAIT : Soket menunggu setelah close utk menangani paket yg masih di network
CLOSED : Soket tidak digunakan
CLOSE_WAIT : Sisi remote sudah shutdown, menunggu soket close.
LAST_ACK : Sisi remote sudah shutdown, dan soket sudah close, menunggu ack.
LISTEN : Soket sedang menerima koneksi
CLOSING : 2 sisi soket shutwodn
UNKNOWN : Meneketehe
J Untuk menampilkan semua soket yg open (info tambahan) :
#netstat -aute
-> -a : ALL
-> -u : UDP
-> -t : TCP
-> -e : Extended
J Untuk menampilkan semua soket yg listen
# netstat -lt
-> -t : TCP
-> -l : Status soket
JUntuk menampilkan kesimpulan statistik dari tiap protokol
#netstat -s
-> -s : Summary statistik dari tiap protokol
7. connection dan connectionless
Connectionless ialah suatu jenis komunikasi antar unit dalam jaringan yang transmisinya dilakukan tanpa pembentukan hubungan terlebih dahulu. Paket dikirmkan ke penerima tanpa memberi tahu penerima dahulu. Metode yang seperti ini memungkinkan paket yang diterima pada sisi penerima tidak dalam urutan yang sesuai.
Connection-oriented membangun koneksi terlebih dahulu ke penerima sebelum data dikirimkan. Hal ini digunakan untuk komunikasi voice seperti telepon, yang mengharuskan koneksi tetap tersambung meskipun pembicaraan tidak dilakukan.
8. encapsulation
Enkapsulasi adalah sebuah proses menambahkan header dan trailer atau melakukan pemaketan pada sebuah data. Dengan enkapsulasi data menjadi memiliki identitas.
Berikut akan dijelaskan bagaimana jalannya data dari host A menuju host B:
1) Pertama-tama data dibuat oleh Host A. Kemudian data tersebut turun dari Application layer sampai ke physical layer (dalam proses ini data akan ditambahkan header setiap turun 1 lapisan kecuali pada Physical layer, sehingga terjadi enkapsulasi sempurna).
2) Data keluar dari host A menuju kabel dalam bentuk bit (kabel bekerja pada Physical layer).
3) Data masuk ke hub, tetapi data dalam bentuk bit tersebut tidak mengalami proses apa-apa karena hub bekerja pada Physical layer.
4) Setelah data keluar dari hub, data masuk ke switch. Karena switch bekerja pada Datalink layer/ layer 2, maka data akan naik sampai layer 2 kemudian dilakukan proses, setelah itu data turun dari layer 2 kembali ke layer 1/ phisycal layer.
5) Setelah data keluar dari switch, data masuk ke router. Karena router bekerja pada layer 3/ Network layer, maka data naik sampai layer 3 kemudian dilakukan proses, setelah itu data turun dari layer 3 kembali ke layer 1 , dan data keluar dari router menuju kabel dalam bentuk bit.
6) Pada akhirnya data sampai pada host B. Data dalam bentuk bit naik dari layer 1 sampai layer 7. Dalam proses ini data yang dibungkus oleh header-header layer OSI mulai dilepas satu persatu sesuai dengan lapisannya (berlawanan dengan proses no 1 ). Setalah data sampai di layer 7 maka data siap dipakai oleh host B
9. Proses-proses TCP dan UDP
* TCP
File Transfer Protocol/FTP (digunakan untuk saluran data) —-> tranfer file antar PC
Simple Mail Transfer Protocol/SMTP yang digunakan untuk mengirim e-mail —-> email
Hypertext Transfer Protocol/HTTP yang digunakan untuk World Wide Web —-> HTTP://www.blablabla.com
menggunakan protokol TCP karena memerlukan receive yang reliable, sesuai urutan
*UDP
Digunakan untuk
multimedia streaming, yang sangat memberikan toleransi kehilangan segment cukup baik dan yang sangat tidak sensitive terhadap kerusakan atau kehilangan segment
Contoh protokol aplikasi yang menggunakan UDP :
•DNS (Domain Name System) 53
•SNMP, (Simple Network Management Protocol) 161, 162
•TFTP (Trivial File Transfer Protocol) 69
•SunRPC port 111.
10. Port TCP dan UDP
Nomor port TCP Keterangan
20 File Transfer Protocol/FTP (digunakan untuk saluran data)
21 File Transfer Protocol/FTP (digunakan untuk saluran kontrol)
25 Simple Mail Transfer Protocol/SMTP yang digunakan untuk mengirim e-mail
23 Telnet
80 Hypertext Transfer Protocol/HTTP yang digunakan untuk World Wide Web.
110 Post Office Protocol 3/POP3 yang digunakan untuk menerima e-mail.
139 NetBIOS over TCP session service
Nomor Port UDP Digunakan oleh
53 Domain Name System (DNS) Name Query
67 BOOTP client (Dynamic Host Configuration Protocol [DHCP])
68 BOOTP server (DHCP)
69 Trivial File Transfer Protocol (TFTP)
137 NetBIOS Name Service
138 NetBIOS Datagram Service
161 Simple Network Management Protocol (SNMP)
445 Server Message Block (SMB)
520 Routing Information Protocol (RIP)
1812/1813 Remote Authentication Dial-In User Service (RADIUS)
11. Rquest time out dan destination unreachable
a. Request Time Out
Requst Time Out adalah ketika Komputer server tidak merespon permintaan koneksi dari klien setelah beberapa lama (jangka waktu timeout bervariasi) antara lain karena:
RTO (request time out) penyebabnya bermacam2:
1. Utilisasi/pemakaian bandwidth sudah penuh. solusi harus upgrade kecepatan.
2. Kualitas akses jaringan (wireless/wireline) kurang bagus.
3. website yang dituju memiliki delay yang tinggi, sehingga ping timeout.
4.Koneksi ke IP tersebut putus, atau
5. Port di komputer tersebut ditutup.
b. destination unreachable.
Peringatan Destination Unreacable terjadi jika host, jaringan port atau protocol tertentu tidak dapat dijangkau. Akan saya ambil salah satu contoh dari protocol tertenru yang tidak dapat dijangkau. Apabila suatu jaringan menggunakan RIP maka max hop yang dapat ditanganinya adalah 15, apabila melebihi dari itu maka host source akan memberikan pesan error destination unreachable.
Solusi :
1. Periksa, peralatan apa yang hendak diakses, apakah compatible
2. Apakah softwarenya sudah di-install
3. Bila eksternal, setting lokalnya apa sudah benar (ID)
4. Apakah yang dituju sudah siap?
5. Apakah hubungannya sudah benar?
6. Apakah peripheral komunikasi kompatible (speed, ID, metode)




10th
NOV

lab 1 jaringan komputer

Posted by DANDY FARHAN N - 040503023Y under jaringan komputer
1. Ipconfig
Menampilkan semua konfigurasi jaringan TCP/IP yang sedang berjalan dan me-refresh settingan Dynamic Host Configurasi Protocol (DHCP) dan DOmain Name Servers (DNS). Jika command dijalankan tanpa parameter, ipconfig menampilkan IP address, subnet mask, dan default gateway untuk semua adapters

Syntax

ipconfig [/all] [/renew [Adapter]] [/release [Adapter]] [/flushdns] [/displaydns]

Parameters

/all : Menampilkan semua konfigurasi TCP/IP untuk semua adapter. Adapter dapat merepresentasikan physical interfaces, seperti dial-up connections
/renew [ Adapter ] : Membuat baru konfigurasi DHCP untuk semua adapter (jika adapter tidak di specified) atau untuk spesifik adapter jika parameter adapter dimasukan, hingga akan didapat IP address yang baru.
/release [ Adapter ] : Mengirimkan pesan DHCPRELEASES ke DHCP server untuk melepaskan konfigurasi DHCP saat ini dan menghapus konfigurasi IP address
/flushdns : Flushes dan resets konten dari DNS client cache. Selama DNS troubleshooting, kita dapat menggunakan prosedur ini untuk menghapus cache negatif dan cache lain yang telah ditambah secara dinamic
/displaydns : Menampilkan konten dari DNS client resolver cache, yang mengandung entri dari lokal host file dan catatan yang baru didapat. DNS client service memakani informasi ini untuk me-resolve nama2 yang mengantri secara cepat, sebelum melakukan query untuk kofigurasi DNS server
2. Hierarki Domain merupakan tata cara pengurutan pemberi namaan DNS untuk mempermudah pencarian websites. Dimlai dengan penggunaan WWW sebagai pmberitahu bahwa akan menggunakan protocol HTTP (misal), kemudian dilanjutkan dengan subdomain, lalu nama domain utama, kemudian untuk apa website itu digunakan (co : untuk sebuah bisnis, misal), kemudian top level domain yang menunjukan letak server website itu berada (misal : com, id, en) terakhir adalah root nya
3. Domain Name Server (DNS) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik email untuk setiap domain. maupun
DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, bilamana perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat e-mail. DNS menghubungkan kebutuhan ini.
* A record atau catatan alamat memetakan sebuah nama host ke alamat IP 32-bit (untuk IPv4).
* CNAME record atau catatan nama kanonik membuat alias untuk nama domain. Domain yang di-alias-kan memiliki seluruh subdomain dan rekod DNS seperti aslinya.
* MX-Record atau catatan pertukaran surat memetakan sebuah nama domain ke dalam daftar mail exchange server untuk domain tersebut.
* NS record atau catatan server nama memetakan sebuah nama domain ke dalam satu daftar dari server DNS untuk domain tersebut. Pewakilan bergantung kepada rekod NS.
4. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
5. Proxy merupakan Mekanisme dimana satu sistem menyediakan diri untuk sistem lain sebagai tanggapan atas permintaan untuk suatu protokol. Sistem Proxy digunakan dalam pengelolaan jaringan untuk mencegah implementasi tumpukan protokol sepenuhnya dalam perangkat yang sederhana, misalnya sebuah modem.
6. webhosting dan domain hosting
* Web Hosting adalah salah satu bentuk layanan jasa penyewaan tempat di Internet yang memungkinkan perorangan ataupun organisasi menampilkan layanan jasa atau produknya di web / situs Internet. Tempat dapat juga diartikan sebagai tempat penyimpanan data berupa megabytes (mb) hingga terabytes (tb) yang memiliki koneksi ke internet sehingga data tersebut dapat direquest atau diakses oleh user dari semua tempat secara simultan. Inilah yang menyebabkan sebuah website dapat diakses bersamaan dalam satu waktu oleh multi user.
* Domain; Apa yang dimaksud dengan domain dalam matematika disebut sebagai daerah asal, jika menghubungkan kata domain pada website Domain artinya adalah sebuah nama seperti google.co.id, ilmukomputer.com dan sebagainya. Nama dari sebuah domain atau keyword dalam sebuah domain biasanya menunjukkan identitas dari dari isinya domain itu sendiri. Seperti ilmukomputer.com isinya tentang ilmu pembelajaran mengenai komputer.
* Hosting Yang dimaksud dengan hosting adalah tempat penyimpanan file di internet, tempat penyimpanan ini adalah sebuah Komputer yang selalu terhubung ke jaringan internet, sehingga memungkinkan perorangan ataupun organisasi untuk menampilkan layanan jasa atau produknya di Internet.
* Domain Hosting adalah nama dari file html kita yang tersimpan dalam satu file dalam jaringan internet yang terhubung secara jaringan
* cPanel (control Panel) adalah web-based web-hosting control panel secara graphical, di desain untuk memudahkan administrasi dari sebuah website. cPanel menangani aspek-aspek dari administrasi website dalan interfacenya.
7. free CMS
http://www.cushycms.com/
http://typo3.com
http://www.madebyfrog.com/
http://www.radiantcms.com/
http://modxcms.com/
8. Port Addressing berfungsi menunjukan alamat sumber dan alamat tujuan agar tepat mengarahkan sesuai dengan fungsinya dan aplikasinya masing-masing
9. situs-situs social network
facebook
hi-5
friendster
liveconnector
Tagged
Multiply
10. situs-situs social bookmarking
http://digg.com,
http://www.stumbleupon.com,
http://ma.gnolia.com,
http://delicious.com,
http://www.furl.net,
http://www.lintasberita.com,
http://www.infogue.com,
http://kilasan.com
http://www.netvouz.com/
http://www.shadows.com/
http://www.spurl.net/
http://www.dzone.com/
http://www.clipmarks.com/
11. situs2 penyedia online storage
http://www.endsay.com
http://gudangupload.com
http://www.cyberupload.com
http://www.megashares.com
http://www.rapidupload.com
http://www.rapidshare.de
12. situs2 file sharing
driveway
easy-share
FastTrack
BitTorrent
KaZaa,
BearShare,
iMesh,
Grokster
13. Socket
Internet socket (socket), merupakan end-point dari bidirectional proses aliran komunikasiis melewati IP yang berdasarkan jaringan, seperti contohnya internet. Socket merupakan penghubung antara proses aplikasi dan TPC/IP protocol
internet socket di identifikasi oleh operating system sebagai kombinasi unik dari :
14.
* Client- Server model adalah bentuk distributed computing dimana sebuah program (client) berkomunikasi dengan program lain (server) dengan tujuan untuk bertukar informasi. Pada umumnya sebuah client memiliki tugas sebagai berikut (Morgan, 2004):
1. Menyediakan user interface.
2. Menterjemahkan permintaan user ke dalam bentuk protokol yang sesuai.
3. Mengirimkan permintaan user ke server.
4. Menunggu respon dari server.
5. Menterjemahkan respon tersebut ke dalam format yang dapat dibaca.
6. Menyajikan hasil format tersebut ke user.
Kata client juga sering disebut dengan kata host yang menandakan bahwa device tersebut tersambung dalam sebuah jaringan. Sedangkan sebuah server memiliki tanggung jawab sebagai berikut:
1. Mendengarkan permintaan dari client.
2. Memproses permintaan tersebut.
3. Mengembalikan hasil proses tersebut ke client.
* P2P merupakan singkatan dari Peer-to-Peer (bahasa Inggris) atau teknologi dari “ujung” ke “ujung” pertama kali di luncurkan dan dipopulerkan oleh aplikasi-aplikasi “berbagi-berkas” (file sharing) seperti Napster dan KaZaA. Pada konteks ini teknologi P2P memungkinkan para pengguna untuk berbagi, mencari dan mengunduh berkas.
Sistem P2P yang sebenarnya adalah suatu sistem yang tidak hanya menghubungkan “ujung” satu dengan lainnya, namun ujung-ujung ini saling berhubungan secara dinamis dan berpartisipasi dalam mengarahkan lalulintas komunikasi informasi-, pemrosesan-, dan penugasan pembagian bandwidht yang intensif, dimana bila sistem ini tidak ada, tugas-tugas ini biasanya diemban oleh server pusat.
* FTP (singkatan dari File Transfer Protocol) adalah sebuah protokol Internet yang berjalan di dalam lapisanaplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah internetwork.
* Telnet (Telecommunication network) adalah sebuah protokol jaringan yang digunakan di koneksi Internet atau Lokal Area Network yang biasa dipakai untuk remote access
* SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) merupakan salah satu protokol yang umum digunakan untuk pengiriman surat elektronik di Internet. Protokol ini dipergunakan untuk mengirimkan data dari komputer pengirim surat elektronik ke server surat elektronik penerima.
* Post Office Protocol version 3) adalah protokol yang digunakan untuk mengambil surat elektronik (email) dari server email. Protokol ini erat hubungannya dengan protokol SMTP dimana protokol SMTP berguna untuk mengirim surat elektronik dari komputer pengirim ke server. Protokol POP3 dibuat karena desain dari sistem surat elektronik yang mengharuskan adanya server surat elektronik yang menampung surat eletronik untuk sementara sampai surat elektronik tersebut diambil oleh penerima yang berhak. Kehadiran server surat elektronik ini disebabkan kenyataan hanya sebagian kecil dari komputer penerima surat elektronik yang terus-menerus melakukan koneksi ke jaringan internet.
* IMAP (Internet Message Access Protocol) adalah protokol standar untuk mengakses/mengambil e-mail dari server. IMAP memungkinkan pengguna memilih pesan e-mail yang akan ia ambil, membuat folder di server, mencari pesan e-mail tertentu, bahkan menghapus pesan e-mail yang ada. Kemampuan ini jauh lebih baik daripada POP (Post Office Protocol) yang hanya memperbolehkan kita mengambil/download semua pesan yang ada tanpa kecuali.
* Server web adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML. Server web yang terkenal diantaranya adalah Apache dan Microsoft Internet Information Service (IIS). Apache merupakan server web antar-platform, sedangkan IIS hanya dapat beroperasi di sistem operasi Windows. Server web juga dapat berarti komputer yang berfungsi seperti definisi di atas.
* HTTP (HyperText Transfer Protocol) adalah protokol yang dipergunakan untuk mentransfer dokumen dalam World Wide Web (WWW). Protokol ini adalah protokol ringan, tidak berstatus dan generik yang dapat dipergunakan berbagai macam tipe dokumen.
https adalah versi aman dari HTTP, protokol komunikasi dari World Wide Web. Ditemukan oleh Netscape Communications Corporation untuk menyediakan autentikasi dan komunikasi tersandi dan penggunaan dalam komersi elektris. Selain menggunakan komunikasi plain text, HTTPS menyandikan data sesi menggunakan protokol SSL (Secure Socket layer) atau protokol TLS (Transport Layer Security). Kedua protokol tersebut memberikan perlindungan yang memadai dari serangan eavesdroppers, dan man in the middle attacks. Pada umumnya port HTTPS adalah 443.
* Get-Post-Put
merupakan proses-proses dalam protokol HtTP yang memungkinkan user melakukan interface untuk menerima data (meminta atau request page dalam jaringan : GET), meletakannya dalam jaringan, ataoupun mengirimkannya dalam jaringan
jaringan komputer jaringan komputer Reviewed by ach. yazid albastomi on April 17, 2011 Rating: 5

Tidak ada komentar:

ads

banner image
Diberdayakan oleh Blogger.